Friday, 15 January 2016

4 Hal Negatif yang Seharusnya tidak Anda Katakan kepada Anak Anda




Sebagai orang tua haruslah berhati-hati dalam memilih kata saat berbicara dengan anak Anda. Pelajari beragam kosakata positif dan bagaimana berbicara sehingga anak-anak Anda akan benar-benar mendengarkan Anda. Misalnya saat Anda sedang memasak di dapur kemudian dari ruang tengah terdengar pekikan anak-anak Anda. Pastinya Anda merasa terganggu sekaligus khawatir kira-kira apa yang sedang mereka ributkan. Apalagi kalau sudah mulai meminta kue, menumpahkan es krim, menanyakan kenapa mobil bisa beregerak atau meminta penjelasan mengapa daun berwarna hijau. Semua itu mungkin bisa membuat kepala Anda pusing atau bahkan sampai perut merasa mual. 


Image Courtesy of [Stuart Miles] at FreeDigitalPhotos.net 
4 Hal Negatif yang Seharusnya tidak Anda Katakan kepada Anak Anda


Lalu apa yang seharusnya Anda lakukan? Apakah Anda harus memaki anak Anda dengan kata-kata negatif?. Terkadang semua pertanyaan itu berkecamuk dalam pikiran Anda. Rasa penyesalan pasti akan timbul saat anak Anda mulai merasa sedih, sakit hati, marah atau bahkan bingung akibat kata-kata kasar yang keluar dari mulut Anda. Anda harus bisa memilih alternatif lain agar dapat berkata dengan lembut. Berikut beberapa hal negatif yang seharusnya tidak Anda katakan kepada anak Anda:


"Jangan Ganggu Aku!"

Rasa cape karena seharian mengurus rumah dan anak-anak sangat wajar dialami Anda. Anda pasti ingin istirahat barang sekejap tanpa gangguan dari anak-anak Anda. Masalahnya jika dalam penyampaiannya Anda menggunakan kata-kata negatif seperti "Jangan ganggu aku" secara berulang-ulang maka secara tidak langsung anak Anda akan beranggapan bahwa tidak ada gunanya berbicara denga Anda.

Mulai dari bayi, Anda adalah orang yang dianggap paling dekat oleh anak Anda. Segala perilaku Anda akan mereka tiru apapun itu. Jika dari kecil anak Anda sudah dibiasakan menerima kata-kata negatif maka bisa saja mereka akan menjadi pribadi yang kasar. Saat Anda sibuk alangkah baiknya berikan pengertian kepada anak Anda seperti mengatakan " Ibu ada tugas menyelesaikan hal ini sesegera mungkin, Ade bisa mewarnai dulu ya.. nanti kalau ibu sudah selesai kita pergi jalan-jalan". Hal itu aka lebih dimengerti oleh anak Anda sekaligus bisa sebagai ajang melatih kedisiplinan waktu.

"Berhenti Menangis"

Sudah menjadi hal yang lumrah jika anak Anda sering menangis dan merengek terutama balita. Hal ini dikarenakan pada usia balita tidak memungkinkan menyampaikan perasaan mereka dengan berkata-kata. Anak Anda akan menangis saat sedih, takut, atau kesakitan misalnya. Itu wajar dan jangan sampai Anda memutus cara berkomunikasi mereka dengan mengatakan " Berhenti menangis". Kata-kata itu tidaklah tepat untuk Anda gunakan jika ingin melindungi anak Anda dari perasaan sedih atau takut.

Dengan ikut merasakan apa yang anak Anda rasakan jauh lebih baik dan lebih mengena bagi mereka. Anak Anda akan merasa memiliki Anda. Rasa nyaman dan aman pun akan segera anak Anda rasakan dari pelukan dan belaian Anda. Singkatnya anak Anda akan rutin dan tidak takut mengekspresikan apa yang sedang mereka rasakan.

"Mengapa kamu tidak seperti anak yang lainnya?"

Menerapkan model seperti contoh teman atau saudara yang sukses bagi anak Anda mungkin Anda anggap dapat membantu memotivasi mereka. Misalnya " Rina sudah bisa menggunakan baju sendiri, jadi kenapa kamu tidak melakukannya juga?" Itu wajar bagi orang tua untuk membanding -bandingkan anak-anak mereka. Tapi, apakah Anda tahu perbandingan justru bisa menjadi bumerang bagi anak Anda.

Beberapa ahli mengatakan kalau tiap anak itu mempunyai cara dan langkah sendiri untuk mencapai keberhasilan. Perbandingan justru akan membuat anak Anda semakin bingung karena tentunya mereka akan berpikir untuk meniru sepenuhnya apa yang dilakukan temannya. Rasa percaya diri anak Anda pun akan semakin berkurang dan bahkan cenderung membenci dirinya sendiri. Arahkan saja anak Anda untuk bisa menyelesaikan suatu hal dengan cara dan kehendak mereka sendiri.

Tunggu Sebentar sampai Ayah Pulang!"

Pengalihan atau klise biasanya Anda katakan saat anak Anda merengek minta sesuatu seperti " Tunggu sebentar sampai ayah pulang". Hal ini justru dianggap anak sebagai sebuah ancaman dan menyebabkan kebiasaan mereka untuk menunda. Semakin sering Anda membuat pengalihan maka semakin besar pula kemungkinan akan dianggap pembohong oleh anak Anda. Anak Anda tidak akan lagi mengindahkan kata-kata yang keluar dari mulut Anda.

Efek yang timbul akan Anda rasakan saat berada di posisi yang sama. Misalnya ketika Anda mengeluh pegal-pegal di kaki dan meminta bantuan anak Anda. Tahukah apa yang akan anak Anda katakan? Mereka akan berkata " Tunggu sebentar sampai tuga ini selesai". Saat seperti itu pasti Anda baru akan merasa betapa sedihnya perasaan anak Anda saat dulu diperlakukan seperti itu. Oleh karena itu hindari hal negatif yang seharusnya tidak Anda katakan kepada anak Anda.

Itulah 4 hal negatif yang tidak seharusnya Anda katakan kepada anak Anda. Pandailah dalam menyampaikan maksud dan keinginan kepada anak Anda. Sampaikan dengan kata-kata positif dan lembut agar anak Anda merasa nyaman dan tidak sungkan melakukannya.



0 komentar:

Post a Comment