Wednesday 30 December 2015

Apakah keguguran tanpa kuret mempunyai efek samping? Apa saja yang bisa Anda lakukan ketika mengalami keguguran?. Bagi Anda yang mengalami keguguran pasti akan merasa sedih sekaligus bingung harus bagaimana menyikapinya. Tak jarang pula yang tidak melakukan tindakan apapun saat terjadi keguguran karena memang kurangnya pengetahuan tentang perawatan medis yang seharusnya dilakukan. Lalu apa makna dari keguguran?.

Definisi keguguran itu sendiri adalah peristiwa dimana janin yang berada di dalam rahim berhenti tumbuh atau kebanyakan menyebut janinnya mengalami kematian. Janin yang telah mati harus segera dikeluarkan dari dalam rahim. Semua ibu hamil rentan mengalami keguguran, terutama yang sudah memasuki usia 40 tahun ketika mengandung. Saat Anda sudah menikah sebaiknya memahami tanda-tanda kehamilan untuk mencegah terjadinya keguguran. Selain itu, usia kehamilan yang baru menginjak 12 minggu pertama juga sangat berpotensi terjadi keguguran. Kuret selalu dikaitkan dengan keguguran karena sifatnya yang memang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya efek samping pasca terjadi keguguran.
Adakah Efek Samping Pasca Keguguran tanpa Kuret?
Image courtesy of [David Castillo Dominici] at FreeDigitalPhotos.net
Efek Samping Pasca Keguguran tanpa Kuret
 
Apa itu kuret? pertanyaan itu masih sering diajukan oleh beberapa ibu hamil. Padahal alangkah baiknya Anda mengetahui secara persis tentang kuret sebelum terjadi kehamilan. Hal ini dapat menjadi wujud pencegahan terjadinya efek samping negatif pasca keguguran. Kuret adalah sebuah aturan medis yang menggunakan alat khusus guna membersihkan jaringan janin yang telah mati dari leher rahim.

Beberapa dokter sering mengatakan bahwa kuret tidak perlu dilakukan jika usia kehamilan kurang dari 7 minggu. Akan tetapi, sebagai bentuk kewaspadaan Anda sebaiknya kuret tetap dilakukan agar tidak ada lagi jaringan janin yang tersisa di dalam rahim.  Alangkah baiknya jika Anda selalu menjaga kehamilan sekuat tenaga. Bila perlu konsumsi makanan yang mampu memberi asupan dan memperkuat janin seperti kacang hijau. Manfaat kacang hijau untuk ibu hamil 3 bulan pertama sangatlah besar.

Jika Anda mengalami keguguran, Anda tidak perlu khawatir ataupun takut untuk melakukan kuret karena kemungkinan besar ada efek samping pasca keguguran jika tidak segera dilakukan kuret. Adapun efek samping keguguran tanpa kuret yaitu sebagai berikut:

Dapat Terjadi Gangguan Kesehatan Rahim

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa janin yang telah mati dalam rahim harus segera dipaksa keluar. Jika masih ada jaringan janin yang tersisa dalam rahim dapat menyebabkan timbulnya gangguan di kemudian hari. Munculnya penyakit tertentu pada rahim bisa saja terjadi cepat atau lambat. Kondisi rahim yang tidak bersih juga akan berdampak pada kesehatan Anda sepanjang waktu. Itulah perlunya kuret untuk bisa membersihkan sisa janin semaksimal mungkin.

Berpotensi Menderita Penyakit Kurang Darah atau Anemia

Salah satu efek samping pasca keguguran yaitu Anda akan kehilangan banyak darah akibat dari keluarnya janin dari rahim. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya anemia atau bahkan infeksi yang lebih parah pada rahim jika tidak dilakukan kuret. Rahim adalah organ reproduksi yang harus Anda jaga agar tetap normal seperti semula. Oleh karena itu, Anda harus dapat mempertimbangkan efek samping yang akan terjadi jika pasca keguguran tidak dilakukan kuret.

Baca juga : 5 Khasiat Buah Manggis untuk Asupan Gizi Ibu Hamil Muda

Munculnya Pendarahan yang Berlebihan

Pendarahan yang muncul akibat keguguran tidak dapat dihindarkan, yang bisa Anda lakukan hanyalah meminimalisir keluarnya darah yang terlalu banyak. Keguguran tanpa kuret lebih memungkinkan terjadinya pendarahan yang lebih banyak dan lama. Jangka waktu pendarahan akibat keguguran tanpa kuret bisa mencapai tujuh hari hingga lebih dari sebulan. Keluarnya darah yang terlalu banyak dan lama menyebabkan timbulnya rasa sakit dan pastinya semakin memperlambat proses pemulihan fisik Anda. 

Rasa Takut yang Akan Selalu Muncul

Jika keguguran tanpa kuret menjadi pilihan Anda biasanya secara tidak langsung akan menjadi tekanan dan takut untuk hamil lagi. Perasaan takut itu muncul karena  Anda masih merasa tidak yakin akan kebersihan rahim dari sisa-sisa jaringan janin. Apabila sudah terlanjur, Anda bisa mengambil langkah dengan melakukan konsultasi secara rutin dengan dokter tentang kesehatan rahim Anda. Tidak ada hal yang percuma, Anda hanya perlu sedikit lebih antisipasi.

Timbulnya Kista dan Kanker Rahim

Sisa jaringan janin yang tersisa pada rahim Anda dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit kista dan kanker rahim. Pada awalnya kista lebih cepat tumbuh pada rahim Anda. Jika hal ini terus berlanjut dan tidak ada penanganan medis, bahaya kista pun akan semakin besar. Kista akan berubah menjadi penyakit lebih serius bahkan dapat menjadi penghalang bagi Anda yang ingin hamil lagi. Kanker rahim juga bisa timbul dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan kista. Kista dan kanker rahim adalah contoh beberapa efek samping pasca keguguran tanpa kuret.

Well,,, keguguran tanpa kuret seharusnya tidak dilakukan mengingat banyaknya efek samping yang muncul dan berdampak pada kesehatan Anda. Alangkah baiknya jika Anda melakukan pencegahan dengan melakukan kuret daripada harus mengobati penyakit yang akan timbul nantinya. Jangan lupa untuk selalu komunikasikan dengan orang terdekat Anda untuk semakin memperkuat dan meyakinkan Anda. Upayakan Anda juga rajin berdiskusi dengan dokter untuk mencegah efek samping pasca keguguran tanpa kuret.

BACA JUGA

Makanan Ibu Hamil 4 Bulan Pertama agar Bayi Cerdas dan Sehat

Cara Masak Bubur Kacang Hijau sebagai Makanan Sehat untuk Ibu Hamil


Berhubungan Intim saat Hamil 8 Minggu... Amankah?


Susah Hamil? Berikut Beberapa Penyebabnya


Khasiat Air Kelapa Muda untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Mitoskah?

 





Amankah berhubungan intim saat usia hamil 8 minggu? seringkali pertanyaan ini dilontarkan oleh pasangan suami istri yang baru pertama kali mendapatkan kehamilan. Kebanyakan wanita yang sedang hamil enggan berhubungan intim karena takut membahayakan bayi dalam kandungan. Apakah yang harus dilakukan Anda agar tetap aman berhubungan intim pada usia hamil tersebut?

Berhubungan Intim saat Hamil 8 Minggu... Amankah?
Image courtesy of [David Castillo Dominici] at FreeDigitalPhotos.net
Keamanan berhubungan Intim saat Hamil 8 Minggu

Terkadang akan ada perubahan seksual yang dilakukan pasangan saat istri hamil. Kekhawatiran akan terjadi sesuatu hal yang buruk pada bayi dalam kandungan biasanya menjadi penyebab utama. Saat terjadi situasi seperti ini diperlukan komunikasi dan pengetahuan yang luas tentang kehamilan antara suami istri. Selama kehamilan Anda tidak mengalami masalah maka berhubungan intim saat hamil 8 minggu masih aman dilakukan. Walaupun begitu, tetap harus memeperhatikan beberepa hal sebagai berikut:

Perhatikanlah Posisi Berhubungan intim

Hubungan intim saat usia hamil baru mencapai 8 minggu boleh saja dilakukan selama Anda sehat dan bayi yang dikandung juga sehat. Anda hanya perlu hati-hati dengan tidak memaksakan posisi yang berisiko terhadap kehamilan Anda. Posisi pria di atas dan wanita di bawah memang menjadi favorit semua pasangan, tapi tidak sedikit pula wanita hamil akan merasa terganggu akibat terlalu banyak telentang. Oleh karena itu, kenyamanan dan keamanan tetap harus menjadi prioritas utama saat Anda melakukan hubungan intim di usia hamil tersebut.

Alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi dengan dokter agar tahu posisi yang aman untuk melakukan hubungan intim. Diskusikan semua yang Anda alami saat melakukan hubungan intim kepada dokter Anda. Anda juga harus membuka komunikasi dengan pasangan bahwa dengan usia kehamilan yang masih muda dianjurkan untuk selalu menjaga keamanan bayi yang dikandung dan masih banyak posisi seks yang bisa dijadikan alternatif. Semua itu dimaksudkan agar tidak menyebabkan gangguan kehamilan. Posisi menyamping kebanyakan dilakukan oleh pasangan yang suami istri pada saat sedang hamil.

Oral dan Anal Seks Dapatkah Menjadi Pilihan?

Jika Anda terbiasa dengan oral seks maka bisa menjadi pilihan yang tepat dilakukan ketika hamil. Seks oral aman dilakukan dengan tetap memperhatikan hal-hal tertentu, misalnya tidak meniupkan udara ke dalam vagina. Penyumbatan pembuluh darah dapat terjadi akbit gelembung udara yang ditimbulkan dari tiupan. Hal ini tentu saja tidak baik untuk bayi yang Anda kandung.

Sementara anal seks atau seks melalui pantat tidak dianjurkan karena infeksi oleh bakteri yang dibawa dari dubur bisa saja menyebar ke vagina. Anda harus menghindari anal seks demi keselamatan bayi Anda. 

Baca juga: Tanda tanda Kehamilan Awal 1 Minggu Pertama setelah Menstruasi

Apakah Risiko yang Mungkin Muncul?

Biasanya risiko melakukan hubungan intim saat hamil 8 minggu tidak dirasakan secara langsung. Kantung ketuban yang melindungi bayi dalam rahim bisa menghindarkan terjadi kontak antara penis dengan janin dalam rahim. Hal ini juga karena masih ada semacam konektor yang melindungi leher rahim dari infeksi yang bisa saja timbul. 

Akan tatapi perlu diketahui bisa saja terjadi gangguan pada janin dari berhubungan intim seperti jumlah kromosom menjadi tidak normal. Kemungkinan terjadinya keguguran juga bisa terjadi akibat kondisi yang timbul dari berhubungan intim. Selain itu, terjadinya kontraksi ketika orgasme juga bisa menimbulkan risiko pada kehamilan Anda. Untuk lebih yakinnya Anda bisa minta bantuan dokter tentang apa saja hal yang bisa dilakukan dan yang harus dihindarkan ketika berhubungan intim di usia hamil 8 minggu.

Anda bisa memperbanyak pengetahuan dengan sering bernsultasi pada dokter tentang kehamilan Anda. Tak kalah penting, Anda juga harus komunikasikan kepada pasangan Anda tentang berhubungan intim saat usia hamil 8 minggu harus memperhatikan keamanan dan kenyamanan janin. Selama Anda dapat berkomunikasi dengan baik tentunya dapat meminimalisir risiko dan keamanan janin terjaga. 


Artikel Terkait Lainnya

Makanan Ibu Hamil 4 Bulan Pertama agar Bayi Cerdas dan Sehat

5 Khasiat Buah Manggis untuk Asupan Gizi Ibu Hamil Muda


Cara Masak Bubur Kacang Hijau sebagai Makanan Sehat untuk Ibu Hamil


5 Manfaat Kacang Hijau untuk Ibu Hamil 3 Bulan Pertama


Adakah Efek Samping Pasca Keguguran tanpa Kuret?

Tuesday 29 December 2015

Apa saja tanda-tanda terjadinya pelecehan seksual pada anak usia 6-12 tahun?. Siapa yang paling mungkin mengalami pelecehan seksual? Semua anak sangat rentan terhadap pelecehan seksual terutama anak-anak cacat. Anak-anak dengan ketidakmampuan belajar, misalnya, dapat berperilaku seksual dengan cara yang tidak sejalan dengan usia mereka. Perhatian khusus mungkin diperlukan dalam mendidik anak-anak tersebut untuk memahami perkembangan seksual mereka dan untuk memastikan bahwa mereka dapat berkomunikasi secara efektif tentang kekhawatiran mereka miliki. Anda sebagai orang tua sudah sepatutnya harus peka terhadap perilaku anak Anda demi keselamatan mereka.
Baca juga : Mencegah anak melakukan bullying: Apa yang harus Anda lakukan?
Kenali Sejak Dini Tanda-tanda Pelecehan Seksual pada Anak Usia 6-12 tahun
Image Courtesy of [David Castillo Dominici] at FreeDigitalPhotos.net
Tanda-tanda Pelecehan Seksual Anak Usia 6-12 Tahun

Pelecehan seksual merupakan insiden di mana seorang anak dipaksa melakukan aktivitas seksual. Seseorang mungkin penyalahgunaan seksual anak menggunakan ancaman dan kekuatan fisik,tetapi tidak menutup kemungkinan kadang berkedok halus di mana anak tersebut dipaksa percaya bahwa kegiatan tersebut merupakan ekspresi cinta. Pelecehan seksual dapat dibagi menjadi pelecehan seksual menyentuh dan non menyentuh.

Beberapa contoh kegiatan seksual yang menyentuh meliputi:
  •  menyentuh alat kelamin anak atau bagian pribadi untuk kenikmatan seksual
  •  membuat anak menyentuh alat kelamin orang lain, bermain game seksual atau berhubungan   seks menempatkan benda atau bagian tubuh (seperti jari, lidah atau p*nis) di dalam v@gina, di mulut atau di anus anak untuk kenikmatan seksual
Beberapa contoh kegiatan seksual non-menyentuh meliputi:
  •  menunjukkan pornografi untuk anak sengaja mengekspos alat kelamin orang dewasa untuk anak
  •  memotret anak di pose seksual
  •  mendorong anak untuk menonton atau mendengar tindakan seksual
  •  menonton menanggalkan pakaian anak atau menggunakan kamar 
Pada umumnya semakin berkembangnya anak usia 6-12 tahun, rasa ingin tahu mereka terhadap hal-hal seksual mulai tumbuh. Kadang-kadang mereka mulai bereksplorasi dengan teman seusinya atau yang lebih riskan adanya pemanfaatan oleh orang dewasa dan oknum-oknum tertentu. Anda juga perlu memahami bahwa Anak-anak lebih sering menunjukkan kepada kita daripada memberitahu kita bahwa ada sesuatu yang mengganggu mereka.

Ini adalah kesempatan untuk berbicara dengan mereka tentang menjaga diri mereka sendiri dan membiarkan mereka tahu bahwa Anda adalah seseorang yang akan mendengarkan. Pada usia ini Anda bisa mengajukan pertanyaan tentang menstruasi, kehamilan dan perilaku seksual lainnya seperti percobaan dengan anak-anak lain, sering selama permainan, mencium, menyentuh, menunjukkan dan bermain peran misalnya ibu dan ayah atau dokter dan perawat atau pernahkan masturbasi secara pribadi. Hal ini dilakukan agar nanti anak bisa merajuk dan Anda segera mengenali terjadi tanda-tanda pelecehan seksual pada anak.

Mungkin ada banyak alasan terjadinya perubahan dalam perilaku mereka, tetapi jika kita bisa melihat perilaku mengkhawatirkan mungkin sudah saatnya untuk meminta bantuan atau nasihat. Berikut tanda-tanda anak usia 6-12 tahun yang mengalami pelecehan seksual:
1. Terjadi Perubahan Perilaku yang Tidak Seperti Biasanya
  • Bertindak dengan cara seksual yang tidak pantas dengan mainan atau benda
  • Mimpi buruk, masalah tidur
  • Menjadi sangat pendiam
  • Perubahan kepribadian secara mendadadak
  • Perilaku agresif dan kekerasan
  • Ledakan kemarahan
  • Mengompol, masalah tidur, mimpi buruk
  • Perilaku seksual, bahasa, atau pengetahuan seksual yang terlalu maju untuk usia mereka
  • Melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri (pemotongan, pembakaran atau kegiatan berbahaya lainnya)
  • Tidak ingin sendirian 
  • Keinginan bunuh diri yang sangat kuat
2. Perhatikan Tanda-tanda Perubahan Fisik
   
Tanda-tanda fisik pelecehan seksual pada anak usia 6-12 tahun jarang, namun, jika Anda melihat tanda-tanda ini, harus     segera melakukan tindakan lebih lanjut seperti membawa anak Anda ke dokter. Dokter Anda dapat membantu Anda memahami apa yang mungkin terjadi dan tes untuk penyakit menular seksual.
  • Nyeri, perubahan warna, perdarahan atau discharge di alat kelamin, anus atau mulut
  • Nyeri persisten atau berulang selama buang air kecil dan buang air besar
  • Anak mengalami kesusahan saat berjalan
  • Kulit di sekitar pantat terasa kasar
Salah satu hal yang paling sulit bagi orang tua untuk menemukan adalah bahwa anak mereka mungkin telah dirugikan secara seksual atau pelecehan anak lain. Dalam situasi ini, penolakan, syok dan marah adalah reaksi normal. Jika tidak menanggapi dengan cepat dan sensitif, efek pada seluruh keluarga dapat menghancurkan. Hal ini penting untuk waspada dan kenali sejak dini tanda-tanda terjadi pelecehan seksual pada anak usia 6-12 tahun. Jika Anda berada dalam situasi ini, ingat bahwa Anda tidak sendirian. Banyak orang tua lainnya telah melalui pengalaman yang sama, dan, sebagai hasilnya, anak dan keluarga menemukan bantuan yang mereka butuhkan yang mampu membangun kembali kehidupan mereka.

Informasi Menarik Lainnya 

Tips Cerdas Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus

Tips mencegah kecanduan narkoba pada anak usia 13-14 tahun


4 Hal Negatif yang Seharusnya tidak Anda Katakan kepada Anak Anda


Lakukan 5 Cara Ini Untuk Tangani Tantrum pada Anak


Bahaya dan Cara Mengatasi Anak Kecanduan Game Online Gratis



Monday 28 December 2015

Akhir-akhir ini hampir setiap waktu selalu ada berita anak-anak melakukan intimidasi atau "Bullying", sering terhadap anak lainnya. Bullying seolah menjadi tren baru untuk menunjukan kekuatan dalam pergaulan. Hal ini tentu saja bukan hanya membuat celaka anak lain, tetapi juga menimbulkan keresahan bagi orang tua. Sudah sewajarnya jika orang tua selalu menginginkan anak yang bisa membanggakan dan berprestasi. Tidak jarang pula ada anak yang berperilaku ramah di dalam rumah tapi sangat arogan dan agresif ketika bergaul dengan teman-temannya.
Mencegah anak melakukan bullying: Apa yang harus Anda lakukan?
 Image Courtesy of [David Castillo Dominici] at FreeDigitalPhotos.net
Anak yang Ketakutan Akibat Bullying

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku bullying atau agresif sering dipelajari sejak awal kehidupan. Anak pada dasarnya adalah peniru ulung terhadap orang dewasa khususnya orang tua yang notabene paling dekat dengan mereka. Hal ini tentu saja  tidak bisa dianggap sepele bagi Anda. Salah satu faktor yang sangat menentukan perkembangan anak tergantung dari cara orang tua merawat anak untuk mencegah melakukan intimidasi atau bullying.

Jadi, orang tua, anggota keluarga dan orang lain yang merawat anak-anak dapat membantu mereka belajar untuk berurusan dengan emosi tanpa melakukan bullying. Orang tua dan orang lain juga dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi atau meminimalisir tindakan bullying pada anak sejak dini.

Orang tua memainkan peran berharga dalam mengurangi potensi munculnya bullying dalam diri anak yaitu dengan membesarkan anak-anak di rumah yang aman dan penuh kasih. Berikut adalah saran yang dapat membantu. Anda mungkin tidak dapat mengikuti masing-masing dengan persis, tapi melakukan apa yang Anda dapat akan membuat perbedaan dalam kehidupan anak-anak Anda.
Cintai dan perhatikanlah anak Anda secara konsisten.

Mencegah anak melakukan bullying: Apa yang harus Anda lakukan?
Image Courtesy of [David Castillo Dominici] at FreeDigitalPhotos.net
Kasih Sayang Ibu kepada Anak

Anak adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat memerlukan kasih sayang, kelembutan, serta cinta dari orang tua atau orang dewasa lain. Anak Anda akan merasa nyaman dan aman ketika selalu mendapatkan perhatian dari Anda. Rasa percaya pun jelas akan muncul dari hubungan yang intens dengan Anda. Anda dapat memberikan perhatian kepada anak via telepon atau gadget. Akan tetapi jangan lupa untuk tetap mengatur penggunaan gadget pada anak Anda. Usahakan agar Anda selalu menjadi andalan bagi anak. Jangan salah justru kebanyakan masalah perilaku dan kenakalan cenderung dialami oleh anak-anak yang orang tuanya tidak terlibat dalam kehidupan mereka, terutama pada usia dini.

Memang tidak mudah untuk menunjukkan kasih kepada anak sepanjang waktu. Hal ini dapat lebih sulit jika Anda adalah orang tua muda, berpengalaman, atau tunggal, atau jika anak Anda sakit atau memiliki kebutuhan khusus. Jika anak Anda tampaknya luar biasa sulit untuk dirawat dan diberi kenyamanan, alangkah baiknya untuk membicarakan hal ini dengan dokter pribadi, dokter lain, psikolog atau penyedia kesehatan mental. Ia dapat memberikan saran dan mengarahkan Anda ke kelas pengasuhan lokal yang mengajarkan cara-cara positif untuk menangani kesulitan membesarkan anak-anak. Memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa kan?

Berikan pengawasan sewajarnya kepada anak-anak Anda.
 
Mencegah anak melakukan bullying: Apa yang harus Anda lakukan?
 Image Courtesy of [Naypong] at FreeDigitalPhotos.net
Penjagaan Orang Tua kepada Anak 

Orang tua selalu berupaya untuk memberikan dukungan, dorongan, perlindungan kepada anak-anak. Tapi, perlu Anda ketahui kadang anak memerlukan privasi untuk menuangkan pemikirannya sendiri. Semakin Anda bersikeras mengetahui kegiatan yang dilakukan anak-anak justru akan membuat mereka semakin tertutup dan berpotensi melakukan tindakan bullying. Namun, tanpa pengawasan yang tepat, anak-anak tidak menerima bimbingan yang mereka butuhkan.

Antisipasi yang dapat Anda lakukan yaitu mintalah seseorang yang Anda percaya untuk mengawasi mereka. Tentunya orang kepercayaan Anda yang dianggap sangat nyaman dijadikan teman bicara bagi anak Anda. Memberikan dorongan untuk ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah juga dapat menjadi alternatif yang sangat cocok untuk mengawasi anak Anda karena sifatnya yang terorganisir. Dengan pengawasan yang intens tentu dapat mencegah anak Anda melakukan tindakan bullying ketika bergaul dengan teman-temannya. Dalam jangka waktu tertentu tidak menutup kemungkinan anak kecanduan narkoba.
Baca juga : Tips mencegah kecanduan narkoba pada anak usia 13-14 tahun

Berikan pemahaman tentang aturan dan pentingnya disiplin pada Anak.

Mencegah anak melakukan bullying: Apa yang harus Anda lakukan?
 Image courtesy of [Stuart Miles] at FreeDigitalPhotos.net
 Peraturan dapat Melatih Kedisiplinan
Saat anak usia bermain dengan teman sebaya, terkadang mereka menjadi sangat sulit diberikan pemahaman. Disinilah aturan bisa menjadi kunci utama untuk dapat mengendalikan dan menanamkan pentingnya disiplin pada anak Anda. Anak-anak masih sangat memerlukan hal yang bersifat struktur dengan penjelasan yang gamblang untuk perilaku mereka. Oleh karena itu, ketika Anda menetapkan aturan, mereka menaatinya. Satu hal yang perlu Anda ingat ketika membuat aturan harus dapat memberikan porsi yang seimbang antara hukuman dan hadiah. Berikan hadiah sebagai alat untuk menarik anak agar selalu menaati aturan, sebaliknya berikan hukuman untuk menimbulkan efek jera pada anak.

Apabila anak Anda sudah dianggap mampu atau dewasa, alangkah baiknya jika Anda juga melibatkan mereka dalam menetapkan aturan. Jelaskan kepada anak-anak Anda apa yang Anda harapkan, dan konsekuensi untuk tidak mengikuti aturan. Ini akan membantu mereka belajar untuk berperilaku dengan cara yang baik bagi mereka dan bagi orang di sekitar mereka.Hal ini bisa Anda lakukan dengan mudah untuk mencegah anak melakukan bullying. Lebih peka lah terhadap perilaku anak Anda juga dapat meminimalisir tindakan bullying anak

 Hindarkan anak Anda dari tindakan bullying baik ketika di dalam rumah atau di lingkungan sekitar.
Mencegah anak melakukan bullying: Apa yang harus Anda lakukan?
Image courtesy of [David Castillo Dominici] at FreeDigitalPhotos.net
Intimidasi Anak

Bukan hal yang mustahil jika di dalam rumah juga sering terjadi tindakan intimidasi. Anak bisa saja dengan tidak sengaja menyaksikannya. Dalam hal ini, Anda sebagai orang tua harus dapat memberikan pengamanan ekstra kepada anak Anda. Jangan sampai kecerobohan Anda berdampak pada perkembangan anak untuk melakukan bullying. Hal ini bisa memberikan efek ketakutan pada anak Anda sehingga tentu saja sangat berbahaya bagi mereka. Anak-anak membutuhkan suasana rumah yang kondusif, aman, dan penuh kasih sayang sehingga mereka tumbuh dengan maksimal baik dari segi fisik maupun perilakunya.

Pada mulanya mungkin seorang anak yang telah melihat tindakan intimidasi di rumah tidak selalu langsung membentuk mereka untuk berperilaku agresif dan keras, tapi mereke lebih cenderung untuk mencoba menyelesaikan konflik dengan kekerasan. Ketika anak Anda masuk pada usia bermain maka akan terlihat jelas dampaknya yaitu dengan melakukan bullying pada temannya dalam menyelesaikan masalah.

Upayakan semampu Anda untuk menciptkan suasana rumah yang aman, tanpa kekerasan ketika menyelesaikan masalah, dan selalu mencegah perilaku bullying antara anak-anak Anda. Perlu diingat juga bahwa bermusuhan, berperilaku agresif dari orang tua dan menakut-nakuti anak-anak dapat menjadi contoh buruk bagi mereka.

Jauhkan anak Anda melihat tindakan bullying di media.
Mencegah anak melakukan bullying: Apa yang harus Anda lakukan?
Image Courtesy of [Ambro] at FreeDigitalPhotos.net
Pengawasan Orang Tua terhadap Penggunaan Media oleh Anak

Semakin berkembangnya teknologi tidak selamanya memberikan dampak positif tapi juga bisa merusak perkembangan anak Anda. Maraknya tontonan yang masih mengandung unsur bullying yang bisa dijumpai pada televisi, film, dan video game secara tidak langsung memiliki efek negatif pada anak Anda. Anak Anda akan berupaya meniru dari apa yang mereka tonton. Sebagai orang tua, Anda tentu saja harus mampu mengontrol dan meminimalisir tontonan bullying dari media.Berikut adalah beberapa ide yang dapat Anda lakukan untuk mencegah anak melakukan bullying:
  • Batasi anak Anda menonton TV hanya 1 sampai 2 jam sehari
  • Usahakan Anda selalu tahu acara apa saja yang biasa anak Anda tonton, film yang sering      mereka lihat dan jenis video game apa yang menjadi favorit mereka.
  • Berikan pemahaman kepada anak Anda bahwa tindakan bullying yang mereka lihat di TV, film, dan video games itu sangatlah tidak baik jika dilakukan karena bisa menyakiti anak lainnya. Jelaskan kepada anak Anda selalu ada konsekuensi jika mereka melakukan intimidasi seperti dikucilkan atau bahkan dikeluarkan dari sekolah.
  • Ajaklah anak Anda untuk berdiskusi bahwa masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah tanpa perlu ada bullying
Bijaklah dan benahi diri Anda sejak dini untuk menghindarkan anak Anda melakukan bullying terhadap anak lainnya. Ajarkan mereka kata-kata yang sopan tapi tegas ketika ada anak lain yang menghina atau melakukan bullying. Bantulah anak Anda peran keberanian dan kepemimpinan untuk melawan bullying dan memahami akibat jika melakukannya. Selain itu Anda juga bisa sering mengajak anak Anda bergaul dengan siapapun tanpa harus melihat perbedaan ras, etnis atau pun agama. Jelaskan pada anak Anda bahwa perbedaan itu merupakan keindahan yang harus dapat diterima dan dipilah-pilah. Peringatkan anak Anda bahwa bullying dapat menmunculkan benih-benih terjadinya kekerasan.   





Sunday 27 December 2015

Menjadi istri yang baik untuk suami adalah idaman setiap wanita yang berumah tangga. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa pernikahan adalah lembaga paling sakral yang akan dialami setiap orang dan menjadi suatu titik pencapaian dalam hidup. Akan ada perpaduan antara dua insan dari segi gaya hidup, keinginan, tujuan, harapan ataupun pemikiran. Manis kan? Tapi kenyataannya tidaklah mudah seperti kedengarannya. Ada banyak hal yang selalu bisa menjadi penyebab timbulnya permasalahan. Disitulah peran seorang istri sangat diperlukan.

5 Cara Mudah Menjadi Istri yang Baik untuk Suami
Image Courtesy of [photostock] FreeDigitalPhotos.net
 Istri yang Baik untuk Suami

Setiap suami pasti mengidam-idamkan seorang istri yang baik, tapi memang sulit untuk menggambarkan kriteria apa yang menjadi pedoman disebut istri yang baik. Apakah istri yang baik itu harus bertubuh aduahi, pandai memasak, mampu mengatasi berbagai masalah, memberikan keturunan banyak atau berwajah menawan. Tentu saja, hal ini tidak dapat menjadi patokan karena kepribadian setiap orang berbeda-beda. Hal utama yang diperlukan adalah saling menyadari satu sama lain. 

Jadi mana yang "benar" gambar istri yang baik untuk suami? Saya percaya bahwa Tuhan menciptakan setiap wanita pada dasarnya indah dan unik sehingga Anda tidak perlu terjebak dalam perangkap perbandingan dengan memikirkan hidup Anda perlu diukur terhadap orang lain. Ketika selalu melihat keindahan wanita dalam pernikahan Anda, pastilah istri ideal akan tampak. 

Ini bukan daftar lengkap, tetapi ini adalah lima hal sangat praktis yang dapat dilakukan seorang istri untuk meningkatkan keharmonisan pernikahan:


1. Berikan Kepercayaan pada Suami Anda.

Kepercayaan pada suami selalu memberi dampak positif untuk pernikahan. Tentu saja, suami akan merasa menjadi orang yang paling diandalkan dan seolah-olah menaklukan dunia, sebaliknya jika tidak ada kepercayaan pada suami akan memberikan kesulitan melewati hari-hari bersama dan menjadi minder. Kepercayaan selalu bisa menjadi obat ketika melewati berbagai hal khususnya yang buruk dan salah satu cara membentuk keluarga bahagia. Suami Anda akan selalu berusaha menjaga kepercayaan Anda dengan selalu memberikan yang terbaik untuk Anda.

2. Jadilah Jati Diri Anda Sendiri

Dalam pernikahan tidak menutup kemungkinan akan ada faktor luar yang mempengaruhi baik dari pasangan Anda, keluarga atau lingkungan. Bisa saja ini memberi dampak positif, tetapi jangan pernah mencoba untuk mengubah Anda menjadi pribadi lain. Tetaplah menjadi istri yang baik untuk suami dengan pribadi yang indah dan unik sebagai anugerah dari Tuhan dengan tidak membanding-bandingkan diri atau hidup Anda dengan orang atau keluarga lain. Hal ini hanya akan membuat Anda merasa selalu ada yang kurang dalam pernikahan Anda. Jadi, tetaplah menjadi diri Anda sendiri.

3. Selalu Ciptakan Suasana Nyaman di Rumah.

Seperti yang sudah diketahui bersama, istri memiliki kekuasaan untuk mengatur kenyamanan di rumah, sehingga harus dapat memilah dan menentukan tindakan agar dapat tercapai satu hal yang baik. Sebagai istri yang baik, Anda harus benar-benar dapat membagi porsi di mana dorongan, tawa, disiplin, kerja keras, bersenang-senang, kasih sayang dan cinta semua mengalir menjadi sebuah harmoni. Anda juga harus bisa menghemat uang belanja sebagai ibu rumah tangga agar suami bisa semakin percaya.

4. Berikan Kepuasan Suami Anda di Ranjang.

Memang benar, seks bukanlah segalanya dalam pernikahan dan dibutuhkan lebih untuk membangun pernikahan yang kuat. Akan tetapi hampir tidak mungkin untuk membangun sebuah pernikahan yang kuat tanpa adanya hubungan intim. Bagi kebanyakan pria, kepuasan seksual adalah menjadi kebutuhan utama dalam pernikahan. Oleh karena itu, dengan membuat seks menjadi salah satu prioritas, biasanya pada aspek pernikahan lainnya pun hasilnya akan meningkat. Jadi, pandai-pandailah Anda untuk membuat nyaman suami saat di ranjang.

Baca juga: Berhubungan Intim saat Hamil 8 Minggu... Amankah?
 
5. Lebih Dekatkan Diri Anda dengan Tuhan!

Semakin Anda mengasihi Tuhan, semakin tahu kapasitas Anda harus mencintai suami Anda, anak-anak dan diri sendiri. Membuat hubungan Anda dengan-Nya merupakan fondasi hidup dan segala sesuatu yang lain akan berjalan dengan baik. Menjadi istri yang baik untuk suami pun bukanlah hal yang mustahil. 

Itulah beberapa cara mudah menjadi istri yang baik untuk suami. Simpel bukan?. Jadi, lakukanlah itu semua dengan senang hati sampai nanti terbiasa. Jangan kaget! jika suami Anda semakin betah berada di rumah.

Artikel Terkait Lainnya 

Bagaimana cara membentuk keluarga bahagia untuk setiap orang

4 Peran Ibu untuk Persiapan Masuk Pendidikan Anak Usia Dini


5 Kunci Kencan Malam Romantis untuk Pasangan Suami Istri


Tips Cerdas agar Balita Suka Makan Sayur dan Buah


Bagaimana Cara Mengetahui Gejala Awal Kanker Payudara pada Wanita?




Setiap orang pasti mengidamkan keluarga yang bahagia, sebaliknya tidak seorangpun yang akan nyaman bila kondisi keluarganya selalu ada masalah. hal itu dikarenakan keluarga merupakan satuan terkecil dari komunitas. Jika dalam keluarga selalu diliputi rasa cinta dan kasih sayang pastinya dapat menjadi landasan untuk selalu semangat dalam melakukan aktivitas di komunitas yang lebih besar.


Bagaimana cara membentuk keluarga bahagia untuk setiap orang
Image Courtesy of [photostock] FreeDigitalPhotos.net
 Keluarga Bahagia 

Akan tetapi, pada kenyataannya deskripsi keluarga bahagia tidak selalu dapat dirasakan oleh setiap orang. Kerikil-kerikil kecil bisa saja menjadi penyebab timbulnya perselisihan dalam keluarga. Biasanya bagi yang baru menjajaki bahtera rumah tangga akan lebih berpotensi untuk terjadi perselisihan karena masih dalam tahap adaptasi. Anda harus peka agar bisa menjadi istri yang baik untuk suami.

Lalu timbul pertanyaan: Bagaimana cara membentuk keluarga bahagia untuk setiap orang? Berikut beberapa tips untuk membentuk keluarga bahagia yang pasti dapat dilakukan oleh semua orang:

1. Rajin-rajinlah Anda Menjalin Komunikasi dengan Anggota Keluarga Lainnya.

Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa manusia adalah makhluk sosial, maka tentu tidak bisa lepas untuk Anda menjalin hubungan dengan orang lain terutama dalam keluarga. Sesibuk apapun Anda beraktivitas, tidak ada salahnya untuk sedikitnya menyapa anggota keluarga. Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini maka semakin mempermudah Anda untuk selalu dapat sekedar mengucapkan "Selamat makan siang" atau "Selamat beraktivitas". Jangan salah, terkadang hal-hal kecil seperti ini bisa sangat berarti untuk mempererat hubungan keluarga. 

2. Perbanyak Melakukan Kegiatan secara Bersama-sama

Banyak hal yang bisa Anda lakukan secara bersama-sama dengan keluarga. Jika Anda dapat melakukan kegiatan bersama secara rutin dengan anggota keluarga lainnya maka pasti akan menjadi sebuah kebiasaan. Hal ini dapat semakin menambah harmonis hubungan keluarga karena pasti Anda akan merasa ada yang kurang ketika tidak melakukannya. Anda bisa sekedar minum teh bersama sebelum berangkat ke kantor atau jalan-jalan sekitar rumah saat libur hari minggu. Menonton bioskop saat liburan juga dapat menjadi hal yang asik untuk dilakukan bersama-sama.
Bila perlu coba tambahkan kencan malam romantis sebagai pasangan suami istri. Melakukan kegiatan secara bersama-sama dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk membentuk keluarga bahagia.

3. Bijaklah Membagi Waktu antara Bekerja dan Bersama keluarga

Dalam kehidupan berkeluarga, porsi yang tepat antara waktu bekerja dengan bersama keluarga selalu dapat menjadi obat untuk semakin mempererat hubungan. Tunjukanlah perhatian kepada anggota keluarga Anda saat melewati waktu bersama. Misalnya, Anda bisa sedikit mengeluarkan candaan agar semakin cair suasana. Berhenti sejenak memikirkan pekerjaan dan Anda bisa manfaatkan waktu bersama keluarga dengan bijak agar impian mendapatkan keluarga bahagia dapat terwujud.
4. Hargailah Anggota Keluarga Lainnya

Pada hakikinya, setiap orang selalu membutuhkan pengakuan dari orang lain. Dalam rumah tangga bila rasa saling mengahargai selalu diutamakan pasti akan muncul kebahagiaan. Sebaliknya jika tidak ada rasa saling menghargai pasti akan timbul percekcokan dan tidak nyaman karena bisa timbul rasa tertekan, terlebih-lebih oleh orang yang paling dekat seperti suami atau istri. Anda bisa memulai dengan mengambil keputusan secara bersama dengan anggota keluarga lain saat hendak menentukan
tujuan liburan dan membeli kendaraan baru.

5. Tanamkan Rasa Saling Mempercayai Antar Anggota Keluarga

Hubungan yang tanpa dilandasi rasa saling mempercayai pasti sangatlah sulit. Saling curiga bisa dengan mudah muncul yang akhirnya akan menimbulkan ketegangan. Untuk itu, alangkah baiknya antar anggota keluarga selalu menanamkan rasa percaya baik dari segi akhlak maupun kemampuan agar keluarga bahagia dapat tercapai

Dengan menerapkan beberapa hal, membentuk keluarga bahagia untuk setiap orang bukanlah hal yang sulit dan mustahil. Tidak ada gading yang tak retak, tapi kita dapat menjaga dasar-dasar bagaimana membentuk keluarga bahagia.

Informasi Menarik Lainnya

Tips Hemat Uang Belanja untuk Ibu Rumah Tangga
Tips Kerja dari Rumah untuk Ibu Rumah Tangga   
Bagaimana Cara Mengajari Anak Merawat Hewan Peliharaan   
4 Hal Negatif yang Seharusnya tidak Anda Katakan kepada Anak Anda
Bagaimana Cara Mengetahui Gejala Awal Kanker Payudara pada Wanita?